Evergrande Bangkrut, Pendiri & Eks CEO Dipaksa Balikkan Uang Rp 97 T

China Evergrande sedang berusaha memulihkan kembali US$ 6 miliar (Rp 97,2 triliun) dari pendirinya dan pihak lain di tengah berlanjutnya proses likuidasi mantan raksasa properti tersebut.

Mengutip laporan WSJ, pengembang Tiongkok dengan utang menggunung tersebut mengatakan bahwa mereka berupaya untuk mendapatkan kembali uang dari tujuh individu, termasuk pendiri Hui Ka Yan, mantan istrinya, mantan kepala eksekutif, dan mantan kepala keuangan.

Evergrande mengatakan likuidator telah memulai proses pengadilan di Hong Kong pada bulan Maret untuk memulihkan dividen dan remunerasi dengan total sekitar US$ 6 miliar “yang dibayarkan oleh perusahaan berdasarkan dugaan salah saji laporan keuangan” untuk tahun 2017 hingga 2020.

Dikatakan bahwa sejak akhir Juni, mereka telah memperoleh perintah terhadap Hui, mantan istrinya dan mantan CEO yang membatasi ketiganya untuk melepaskan atau mengurangi aset global mereka.

Perintah tersebut awalnya diberikan pada akhir Juni berdasarkan perintah kerahasiaan, yang kemudian dicabut pada 2 Agustus.

Evergrande, yang pernah menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Tiongkok, pada bulan Januari diperintahkan oleh pengadilan Hong Kong untuk melakukan likuidasi setelah serangkaian gagal bayar utang dan kegagalan untuk mengamankan persyaratan restrukturisasi dengan kreditor.

Evergrande gagal membayar obligasi dolar pada tahun 2021 setelah memiliki kewajiban lebih dari US$ 300 miliar, sehingga berperan dalam memicu krisis properti yang lebih luas di Tiongkok.

Perusahaan mengatakan perdagangan sahamnya akan tetap ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*