Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan mundurnya Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,03% di angka Rp16.190/US$ pada hari ini, Senin (22/7/2024). Hal ini senada dengan pelemahan yang terjadi kemarin (19/7/2024) sebesar 0,22%.
Tak sampai lima menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali bergerak di atas level Rp16.200/US$.
Sementara DXY pada pukul 09:04 WIB turun tipis 0,06% di angka 104,33. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi kemarin yang berada di angka 104,39.
Pelemahan rupiah di awal perdagangan ini terjadi bersamaan dengan mundurnya Joe Biden dari Pemilihan Presiden AS.
Joe Biden, politisi top Partai Demokrat serta Presiden AS saat ini, digadang-gadang akan melawan Donald Trump dari Partai Republik pada pemilihan presiden AS pada November mendatang. Namun, Biden secara mengejutkan mengumumkan akan mundur dari kontestasi politik tertinggi di Amerika Serikat.
Joe Biden yang merupakan petahana mengumumkan pengunduran dirinya lewat unggahan di media sosial.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai presiden Anda,” tulisnya di media sosial.
“Dan meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara jika saya mundur dan fokus sepenuhnya pada pemenuhan tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya.”
Biden menyerah pada tekanan tanpa henti dari sekutu terdekatnya di Partai Demokrat yang terus mendesak sosok berumur 81 tahun tersebut untuk mundur dari pencalonan di tengah kekhawatiran mendalam bahwa ia terlalu tua dan lemah untuk mengalahkan mantan Presiden Donald J. Trump.
Dalam unggahan di media sosial, Biden juga menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai “mitra yang luar biasa,” dan dirinya mendukung Harris untuk menggantikan posisinya.
Di lain sisi, arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada pekan lalu pun tampak relatif cukup dikit.
Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 15-18 Juli 2024 di mana investor asing tercatat beli neto Rp0,69 triliun terdiri dari beli neto Rp0,67 triliun di saham dan beli neto Rp0,40 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto Rp0,38 triliun di Surat Berharga Negara (SBN).
Angka Rp0,69 triliun ini jauh lebih rendah jika dibandingkan data transaksi 8-11 Juli 2024 yakni sebesar Rp5,59 triliun dan data transaksi 1-4 Juli 2024 yakni sebesar Rp8,34 triliun.