PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan entitas anak mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp11,76 triliun pada semester I-2024. Jumlah itu turun 8,46% secara tahunan atau year on year (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp12,75 triliun.
Mengutip laporan keuangan TLKM periode 30 Juni 2024, pendapatan tercatat naik tipis 2,47% yoy menjadi Rp75,29 triliun dari setahun sebelumnya Rp73,47 triliun. Bila dirinci, jumlah pendapatan TLKM disumbang oleh jumlah pendapatan data, internat, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp38,41 triliun, naik tipis 0,03% yoy. Pendapatan Indihome tercatat Rp12,97 triliun.
Seiring dengan kenaikan tersebut, perusahaan telekomunikasi dan jaringan pelat merah ini mencatatkan kenaikan terhadap sejumlah biaya dan beban. Di antaranya beban operasi pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp19,46 triliun dari setahun sebelumnya Rp19,17 triliun, biaya penyusutan dan amortisasi naik menjadi Rp16,12 triliun dari sebelumnya Rp15,94 triliun, beban karyawan menjadi Rp9,48 triliun dari Rp7,84 triliun.
Kemudian beban interkoneksi menjadi Rp3,54 triliun dari sebelumnya Rp3,09 triliun, dan beban umum dan administrasi menjadi Rp3,35 triliun dari sebelumnya Rp3,33 triliun. Hanya beban pemasaran yang tercatat turun menjadi Rp1,57 triliun dari sebelumnya Rp1,65 triliun.
Telkom Indonesia juga mencatatkan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp857 miliar, berbalik dari keuntungan Rp412 miliar setahun sebelumnya.
Lantas, laba usaha turun 6,01% yoy menjadi Rp21,63 triliun pada paruh pertama tahun ini. Jumlah aset TLKM pun turun menjadi Rp285,99 triliun pada Juni 2024, dari sebesar Rp287,04 triliun pada akhir Desember 2023.