Investor harus dibuat kecewa dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan ini. Lantaran, usai mencetak level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan intraday 19 September 2024 di level 7.910,556, IHSG harus terjun bebas dan meninggalkan level psikologis 7.900.
Pada perdagangan Jumat (20/9/2024), IHSG anjlok 2,05% di level 7.743,004 dan mencatatkan penurunan 0,88% dalam sepekan.
Jatuhnya saham-saham milik konglomerasi Prajogo Pangestu menjadi penyebab jatuhnya IHSG ditengah sentimen positif pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed).
Namun, IHSG diprediksi akan kembali bergejolak pada pekan depan, mengingat minimnya sentimen pada pekan depan dari dalam negeri maupun luar negeri.
Indonesia
Pada Senin (23/9/2024), Bank Indonesia akan merilis data uang beredar (M2) periode Agustus 2024. Sebelumnya, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2024 tetap tumbuh. Posisi M2 pada Juli 2024 tercatat sebesar Rp8.970,8 triliun atau tumbuh sebesar 7,4% (yoy), setelah tumbuh sebesar 7,7% (yoy) pada bulan sebelumnya. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi 7,2% (yoy).
Perkembangan M2 pada Juli 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Penyaluran kredit[1] pada Juli 2024 tumbuh sebesar 11,6% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4% (yoy). Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 15,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2024 sebesar 14,1% (yoy). Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,1% (yoy), setelah tumbuh sebesar 3,1% (yoy) pada Juni 2024.
Pada Rabu (25/9/2024), FTSE Russel akan resmi melakukan penghapusan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dari indeks FTSE. Sebelumnya, melalui pengumuman resmi FTSE Russel pada Kamis kemarin (19/9/2024), saham BREN dikeluarkan lantaran tidak memenuhi persyaratan free float. Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97% dari total saham yang diterbitkan.
Diketahui, anjloknya IHSG pada akhir pekan didorong dari turunnya saham BREN yang terjun 19,95% di level Rp8.825 per lembar saham pada perdagangan Jumat (20/9/2024).
Amerika Serikat (AS)
Dari negeri Paman Sam, pada Senin (23/9/2024), akan terdapat rilis data PMI Manufaktur S&P Global dan PMI Jasa periode September 2024.
Diketahui, PMI Manufaktur AS Global S&P direvisi sedikit turun menjadi 47,9 pada periode Agustus 2024 dari awal 48. Angka tersebut terus menunjukkan kemerosotan tajam dalam sektor manufaktur AS di sepanjang tahun ini. Produksi menurun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan karena penjualan terus turun di tengah meningkatnya laporan tentang melemahnya permintaan.
Sementara, PMI Jasa AS Global S&P direvisi lebih tinggi menjadi 55,7 pada periode Agustus 2024 dari awal 55,2. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan terkuat di sektor jasa sejak Maret 2022. Aktivitas bisnis meningkat pada laju tercepat dalam hampir dua setengah tahun di tengah arus masuk pesanan baru yang lebih kuat.
Kemudian, pada hari Kamis (26/9/2024), akan terdapat data klaim pengangguran berkelanjutan. Tercatat pada periode sebelumnya, klaim pengangguran berkelanjutan di AS menurun menjadi 1.829 ribu untuk minggu yang berakhir pada 7 September 2024, turun dari 1.843 ribu yang direvisi pada minggu sebelumnya. Angka ini di bawah ekspektasi pasar sebesar 1.850 ribu dan menandai level terendah dalam lebih dari setahun.
Masih di hari yang sama, AS juga akan merilis data klaim pengangguran awal. Tercatat pada periode sebelumnya, jumlah warga yang mengklaim tunjangan pengangguran di AS turun 12.000 dari minggu sebelumnya menjadi 219.000 pada periode yang berakhir 14 September, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 230.000, dan mencapai titik terendah baru dalam 4 bulan. Meskipun terjadi penurunan ini, jumlah klaim tetap di atas rata-rata yang terlihat awal tahun ini, karena pasar tenaga kerja AS telah melemah sejak puncaknya pascapandemi, meskipun secara historis tetap ketat.
Berlanjut pada akhir pekan Jumat (27/9/2024), akan terdapat data inflasi (PCE) AS periode Agustus 2024. Sebelumnya, inflasi AS pada periode Juli tercatat 2,5%, turun dari periode sebelumnya 2,6%.
Dalam sepanjang pekan depan, juga akan terdapat pidato dari anggota FOMC yang akan menghiasi pasar saham.